Penurunan Penjualan Subaru: Kenaikan Mengejutkan The Legacy di Tengah Perjuangan Lineup

26

Industri otomotif secara umum menunjukkan kesehatan dan profitabilitas yang kuat menjelang tahun 2025. Namun, Subaru menghadapi tantangan serius tahun ini. Meskipun penjualan perusahaan secara keseluruhan turun hanya 2,6 persen dari tahun ke tahun, distribusi penjualan ini di berbagai lini produk menunjukkan kisah yang lebih meresahkan.


🔸 Gambaran Yang Lebih Besar

Pada bulan Oktober saja, Subaru menjual 51.036 kendaraan di Amerika Serikat—menurun 6,5 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Angka year-to-date menunjukkan sedikit penurunan sebesar 1,3 persen secara keseluruhan, namun hal ini menutupi ketidakseimbangan mendasar dalam jajaran produk perusahaan. Tantangan yang dihadapi Subaru sangat akut karena lanskap otomotif terus beralih ke kendaraan listrik dan mengubah preferensi konsumen.


📉 Melihat Angka

Crosstrek tetap menjadi andalan Subaru, mencatat rekor terbaiknya di bulan Oktober dengan 16.284 unit terjual dan peningkatan yang sehat sebesar 7,6 persen dari tahun ke tahun. Namun, di luar itu, kendaraan merek lainnya mengalami kesulitan yang signifikan.

  • Pendakian: Turun 25,4%
  • WRX: Turun 41,7%
  • Solterra: Turun 98,8% (kemungkinan karena model baru dirilis)

Tren penurunan pada model-model populernya telah menciptakan persaingan yang tidak seimbang bagi Subaru pada tahun 2025.


🏛️ Anomali Warisan

Dengan latar belakang penurunan penjualan model lainnya, Legacy menonjol sebagai satu-satunya titik terang bagi merek tersebut. Sedan menengah—yang semakin langka di kalangan produsen mobil Jepang—telah mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa sebesar 15,7 persen tahun ini.

Namun, jika dilihat lebih dekat, terungkap anomali yang menarik. Meskipun pertumbuhan penjualannya kuat, Subaru sejauh ini hanya menjual 18.864 Legacy pada tahun 2025. Ini berarti Crosstrek telah melampaui penjualan Legacy hanya dalam satu bulan penjualan. Namun, tingkat pertumbuhan sebesar 15,7 persen menjadikan Legacy satu-satunya model dengan peningkatan penjualan dua digit tahun ini.


⚡ Performa Mobil Juga Bermasalah

Model Subaru yang lebih sporty juga menghadapi tekanan di pasar saat ini:

  • BRZ: Turun 50,1% (hanya 182 unit di bulan Oktober)
  • WRX: Turun 56% (hanya 720 unit di bulan Oktober)

Penurunan ini menimbulkan pertanyaan apakah Subaru berhasil memenuhi keinginan pelanggan yang berorientasi pada performa yang terus berkembang.


🔮 Apa Artinya?

Situasi Subaru menyoroti tantangan yang dihadapi produsen mobil Jepang seiring dengan pergeseran pasar AS. Ketergantungan besar merek tersebut pada SUV tradisional, khususnya Crosstrek, dan mengabaikan transisi kendaraan listrik dan pasar mobil sport, dapat menimbulkan risiko dalam jangka panjang.

Keberhasilan Legacy menunjukkan masih adanya permintaan yang kuat untuk sedan menengah yang masuk akal dan dapat diandalkan—tetapi hal ini mungkin tidak cukup untuk mengimbangi penurunan yang lebih luas pada model-model populernya. Sebagaimana dicatat oleh pakar industri seperti J.D. Power, pasar kendaraan listrik masih terus berkembang, dan strategi Subaru untuk beralih ke segmen ini masih belum pasti.


💎 Kesimpulan

Kinerja penjualan Subaru pada tahun 2025 menghadirkan tantangan yang jelas bagi produsen mobil tersebut. Meskipun merek ini tetap kompetitif di segmen SUV, jajaran produknya yang lebih luas kesulitan menarik perhatian pasar saat ini. Kesuksesan Legacy yang berkelanjutan menawarkan secercah harapan, namun hal ini menggarisbawahi perlunya Subaru mendiversifikasi penawarannya lebih dari satu jenis model jika ingin menavigasi lanskap otomotif yang terus berkembang dengan sukses.