Waymo Robotaxi Mendorong Kebuntuan Polisi Aktif di Los Angeles

39

Kendaraan otonom Waymo yang dioperasikan oleh Google Alphabet baru-baru ini mengalami kebuntuan polisi aktif di Los Angeles, menempatkan penumpangnya dalam situasi berbahaya. Insiden yang melibatkan Jaguar I-Pace putih itu terjadi saat petugas menangkap seorang tersangka dengan senjata terhunus di bawah pengawasan helikopter polisi yang berada di atas.

Insiden Terungkap

Robotaxi Waymo mendekati barikade polisi di persimpangan Broadway dan 1st Streets, mengabaikan lampu berkedip dan meneriakkan perintah. Dengan lampu sein diaktifkan, kendaraan terus melewati lokasi kejadian, nyaris menghindari konfrontasi dengan penegak hukum dan tersangka yang sudah ditahan. Manuver kendaraan tersebut digambarkan “berkelok-kelok” oleh para saksi, sehingga semakin memperumit situasi.

Waymo mengonfirmasi bahwa kendaraan tersebut “membersihkan lokasi kejadian dalam hitungan detik,” mengantarkan penumpangnya ke tujuan tanpa cedera. Seorang juru bicara menekankan keselamatan sebagai prioritas utama perusahaan, dan menyatakan bahwa mereka menganggap kejadian tidak biasa tersebut sebagai peluang pembelajaran untuk meningkatkan keselamatan jalan raya. LAPD mengonfirmasi robotaxi tersebut tidak mengganggu operasi mereka.

Masalah Berulang pada Kendaraan Otonom

Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian kecelakaan yang melibatkan Waymo dan layanan robotaxi lainnya. Insiden sebelumnya termasuk kendaraan yang ditilang karena melakukan manuver ilegal, mengemudi di jalan yang salah, dan dirusak saat terjadi kerusuhan di Los Angeles. Peristiwa ini menyebabkan Waymo menghentikan sementara operasi di area berisiko tinggi untuk memastikan keselamatan penumpang.

Beberapa perusahaan lain, termasuk Tesla dan General Motors (GM), juga sedang menguji robotaksis di jalan umum. Namun, GM meninggalkan proyek robotaxi Cruise pada akhir tahun 2024 setelah beberapa insiden dan penangguhan lisensi di California.

Perdebatan Teknologi dan Kekhawatiran Publik

Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang keandalan sistem otonom dalam kondisi dunia nyata yang dinamis. Pakar industri telah memperdebatkan manfaat berbagai teknologi, seperti LiDAR, yang diyakini oleh CEO Ford Jim Farley akan memberi Google Waymo keunggulan dibandingkan pendekatan berbasis kamera Tesla. LiDAR dapat meningkatkan persepsi kedalaman di lingkungan dengan cahaya redup, sehingga berpotensi mengurangi kecelakaan parah hingga 20 persen, menurut Volvo. Namun, Volvo baru-baru ini memutuskan untuk menghapus LiDAR dari kendaraan barunya karena masalah rantai pasokan.

Opini publik masih terpecah. Sebuah survei baru-baru ini di Australia menemukan bahwa hampir separuh responden menentang mobil tanpa pengemudi di jalan-jalan lokal. Perdebatan berpusat pada keselamatan, tanggung jawab, dan sifat lingkungan perkotaan yang tidak dapat diprediksi.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa kendaraan otonom, meskipun menjanjikan, namun belum bisa diandalkan dan memerlukan pengawasan yang cermat dalam situasi yang kompleks. Keberlanjutan penerapan kendaraan otonom di jalan umum akan bergantung pada upaya mengatasi tantangan ini dan membangun kepercayaan publik terhadap keselamatan dan keandalan kendaraan tersebut.